Kamis, 11 April 2013

kelemahan skuter tenaga surya buatan india

Mumbai (Solopos.com)–Warga India kembali berinovasi. Dua bersaudara dari India mengonversi sendiri sebuah motor skuter menjadi motor ramah lingkungan bertenaga surya. Seperti dilansir AFP, Rabu (1/6/2011), Ayub Khan Pathan dan saudara sepupunya Imran Khan Pathan mengerjakan motor skuter listrik bertenaga surya itu selama 3 tahun. Sel surya itu mereka tempatkan di bagian depan motor tepatnya di atas roda depan. Sel surya ini kemudian mengirimkan energi untuk mengisi baterai yang mereka tempatkan di dekat roda belakang. Untuk mengisi penuh baterainya, motor cukup didiamkan di bawah terik sinar matahari selama 3 jam. Namun jika tiada matahari, motor ini bisa diisi ulang lewat socket listrik biasa yang digunakan untuk mengisi baterai laptop, handphone, atau peralatan listrik lainnya. Bagaimana performanya? Motor seharga 27.000 rupee atau sekitar Rp 5,2 juta ini bisa dikendarai sampai 60 km dalam sekali mengisi baterainya. Ayub merupakan sarjana yang sudah menggeluti energi matahari sejak 1990. Ayub dan saudaranya pun kini tengah berusaha mematenkan motor skuter tenaga mataharinya yang diklaim merupakan yang pertama di India. Ke depannya, mereka akan berusaha mengurangi bobot kendaraan dengan menggunakan LED solar, light indicator dan rem indikator baru yang bisa mengurangi berat sampai 25-30 kg. Saya tak begitu mengenal sosok Ayub Khan Pathan dan Imran Khan Pathan. AYUB seorang sarjana yang menggeluti tenaga matahari sejak 1990, sejak tahun saya lahir tak heran jika dia mampu membuat teknologi kendaraan tenaga surya yang cukup canggih motor seharga rp 5,2 juta mampu melaju sejauh 60 km sekali jalan setelah dijemur 3 jam dibawah sinar matahari sama artinya 20 km setiap 1 jam namun begitu bukan berati tak ada cacat yang menjadi masalah adalah kendaraan tersebut masih menggunakan battery konvensional sehingga tidak bisa di recharge dalam kondisi melaju. Logikanya jika setelah kendaraan menempuh 60 km skuter itu harus berhenti untuk mengisi tenaga lagi, itu sangat disayangkan karena tidak efisien. Walau begitu hal tersebut bisa diatasi, dengan menggunakan sistem battery ganda atau menggunakan 2 battery sekaligus yang melakukan tugas berbeda antara mengisi battery dari suplay listrik sel surya dan yang menjalankan motor listrik adalah battery lainya. Dua hal tersebut dilakukan secara bergantian , bila battery 1 yang menjalankan motor listrik mengalami kehabisan energi maka battery 2 akan menggantikan tugasnya menyuplai energi ke motor listrik dan battery 1 akan melakukan proses recharging atau isi ulang daya. Dengan konsep tersebut kita bisa meningkatkan efisiensi karena pada dasarnya manajemen waktu recharging sangatlah penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar