Rabu, 17 April 2013

Menanti Boomerang Effect Kebijakan Dua harga premium

Masa beli 1 liter bensin aja harus ke SPBU ke pengecer aja lebih dekat ga harus ke SPBU bedanya cuman 500 rupiah aja. Begitulah pola pikir masyarakat terhadap konsumsi BBM bersubsidi ga semua jalan ada SPBU jadi banyak orang yang beli eceran. Pola konsumsi BBM yang cenderung meningkat dan cara masyarakat yang rela membayar lebih agar bisa mendapatkan sesuatu secara instan memang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat indonesia. Konsumsi BBM yang meningkat serta tidak adanya kebijakan terhadap pembatasan konsumsi membauat anggaran belanja subsidi sakit sehingga untuk bisa mencapai kondisi yang sesuai harus ada kebijakan yang diberlakukan antara menaikan atau mengurangi pasokan. Tapi yang diambil pemerintah bukan keduanya melainkan opsi ketiga yaitu memberlakukan harga yang berbeda terhadap barang yang sama dimana logika pemerintah yang notabene pernah sekolah tinggi samapi s dongdong. Jujur saja saya pesimis kebijakn ini akan dapat membantu pemerintah karena kebanyakan orang juga akan milih yang lebih murah antara 4500 rupiah dan 6500 rupiah padahal barangnya sama. Kebijakn yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan saya melibatkan pengecer bensin dalam tulisan ini karena mereka juga yang menggerakan pola konsumsi masyarakat bahkan bagi mereka tidak ada kasta untuk pelanggan baik kaya maupun miskin bodo apa pinter kere apa gila yang mau beli 10 apa 1 liter ya semua sama saja orang nolak rejeki itu ga boleh. Kita tunggu aja kenaikan harga BBM lebih realisitis daripada menjaul barang yang sama dengan harga yang berbeda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar